Kamis, 04 April 2013

Abdi Negara [CHIC BLOG CONTEST]

      


  Jika Move on harus terjadi pada diri sendiri dan karna keputusan diri sendiri adalah suatu hal yang pernah terjadi padaku.  Apalah arti kebahagiaan jika orangtua tak bahagia. Bermula dari hubunganku dengan seseorang saat kuliah, padahal udah hampir 3tahun lamnya dan itu adalah hubungan terlamaku dalam menjalin hubungan dengan seseorang.  Memang awalnya aku paksain hubungan itu, karna apa mau dikata kadang rasa sayang menutupi kehendak orangtua sendiri.  Hubungan yang tak direstui memang banyak menimbulkan konflik, masalah yang kecil dan besar. Dan masalah besar itu tiba-tiba saja menghampiri hubunganku, tapi saat itu kebodohan apa yang ada dipikiranku, karna aku masih mau melanjutkan hubunganku dengan dia, bahkan membaik sampai setahun kemudian dengan sakit hati yang aku rasa. Namun saat itu hubungan malah makin membaik.


Hampir di penghujung tahun, tepatnya akhir Oktober setelah kelulusanku, aku dikenalkan oleh keluargaku dengan seorang laki-laki yang sudah mapan, sudah bekerja, postur juga oke, hanya beda 3tahun denganku. Yang tidak aku suka darinya adalah pekerjaannya, pekerjaan dia yang sebagai Abdi negara.  Entah kenapa dari dahulu aku tak suka dengan embel-embel seperti itu, tanpa aku melihat bagaimana orang itu/ mereka dalam kesehariannya, dalam sifat mereka, yang mungkin tidak seburuk yang aku tau. Aku takut karna sudah banyak hal disekitarku yang menjalin hubungan dengan mereka banyak sakit hatinya, aku gak mau seperti itu lagi. Karna bagaimanapun aku ingin jika kelak menikah dan berkeluarga, aku mantabkan dengan seseorang yang aku anggap cocok.

 Awalnya aku cuek dengan dia, lewat BBM kita berkomunikasi, dan hanya sesekali aku merespon. Entah dia yang gigih, atau bagaimana, aku luluh juga berkomunikasi dengan dia. Ibuku yang memikirkan masa depanku, ingin jika aku mempunyai suami yang seperti dia, entah harus berhubungan dulu, entah nanti akhirnya bagaimana, dan..aku iyakan demi kebahagiaan Ibu. Dan aku harus memutuskan hubunganku dengan pacar lamaku, susah memang awalnya. Gimana sih rasanya hubungan lagi baik-baik aja tapi tiba-tiba harus berhenti karna ini semua. Serasa aku harus move on sendiri dari hal yang aku lakukan sendiri. Rasanya aneh, karna biasanya orang yg mengakhiri hubungan itu justru yang lebih merasa lega. Di satu sisi memang aku lega, karna kini aku berhubungan dengan orang yang sangat amat jauh lebih baik dari dia. Ibaratnya, dia sosok yang aku butuhkan untuk mendampingiku, untuk membuat aku lebih dewasa dan lebih baik.

 Cara move on mungkin sama aja seperti orang lain, memang susah awalnya, tapi seiring berjalan, aku bisa lepas dari bayangnya, karna Dia yang sekarang sering menghabiskan waktu denganku, walaupun pekerjaannya memang memakan waktu, tapi bagaimanapun dia selalu menyempatkan waktu bertemu/ telefon. Banyak hal yang kami sukai membuat hubungan makin nyaman aja, kami suka warna ungu, kami suka nonton, kami suka kuliner, banyak banget yg akhirnya bikin aku lebih inget Dia yg sekarang, dan lupa sama yg dulu. Dia juga gak pernah nyinggung apapun, salut. Aku langsung ngebuang semua memori tentang dia yg lama, foto yang tercetak, foto yg di hp, laptop, barang-barang pemberiannya bahkan aku kasih ke orang, seperti baju-baju.  Juga memutus media sosial seperti bbm, fb, twitter. 

 Gak gampang buat move on, lebih gampang galau, boleh lah ingat, boleh lah nangis, boleh lah galau, tapi cukup sesaat, yang gak boleh itu masih cari-cari info tentang dia, masih search dia di media sosial, masih kontak dia,karna kalo udah niat mengakhiri dan niat memulai yang baru,semua itu harus di stop secara tegas ke diri sendiri. Ingat hal yang baik yang terjadi sekarang, ingat kebahagiaan yang udah dicapai sampai saat ini, ingat yang diatas, ingat orang tua, ingat keluarga, kalo mau ingat dia, ingatlah yang buruk-buruk, pasti gak akan mau ingat-ingat dia lagi, karna hanya sakit hati yang didapat.  
 Dan aku bersyukur, dan berterimakasih ke Ibuku, karna walaupun aku sempet sebel, marah, tapi akhirnya berujung lebih baik, dan memang restu oranguta berpengaruh sekali.  Salam dari kami berdua buat CHIC Magazine, semoga suka dengan tulisanku dan dibaca. 

2 komentar: